Fluida adalah suatu zat yang dpat mengalir bisa berupa cairan atau gas. Pemakaian mekanika kepada medium kontinyu, baik benda padat maupun fluida adalah didasari pada hukum gerak newton yang digabungkan dengan hukum gaya yang sesuai.
Sala
satu cara untuk menjelaskan gerak suatu fluida adalah dengan membagi –bagi
fluida tersebut menjadi elemen volume yang sangat kecil yang dapat dinamakan
partikel fluida dan mengikuti gerak masing-masing partikel ini.
Konsep
aliran fluida yang berkaitan dengan aliran fluida dalam pipa adalah :
- Hukum kekentalan Massa
- Hukum Kekentalan energi
- Hukum kekentalan momentum
- Katup
- Orifacemeter
- Arcameter (rotarimeter). (martomo, s, 1999)
Macam-Macam Aliran
Aliran dapat diklasifikasikan (digolongkan) dalam
banyak jenis seperti: turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu
balik, seragam, tak seragam, rotasional, tak rotasional.
Aliran
fluida melalui instalasi (pipa) terdapat dua jenis aliran yaitu :
1. Aliran laminer
Aliran
dengan fluida yang bergerak dalam lapisan–lapisan, atau lamina–lamina dengan
satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas
berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif antara lapisan. Sehingga aliran laminar
memenuhi hukum viskositas Newton yaitu : τ = µ
dy/du
2. Aliran turbulensi
Aliran
dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak menentu karena
mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan
saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam
skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi
membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehingga menghasilkan
kerugian – kerugian aliran.
Cairan
dengan rapat massa yang akan lebih mudah
mengalir dalam keadaan laminer. Dalam
aliran fluida perlu ditentukan
besarannya, atau arah vektor kecepatan aliran pada suatu titik ke titik yang
lain. Agar memperoleh penjelasan tentang medan fluida, kondisi rata-rata pada
daerah atau volume yang kecil dapat ditentukan dengan instrument yang sesuai.
Pengukuran
aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran, massa laju aliran, volume
aliran. Pemilihan alat ukur aliran
tergantung pada ketelitian, kemampuan pengukuran, harga, kemudahan
pembacaan, kesederhanaan dan keawetan alat ukur tersebut.
Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan,
kecepatan, debit, gradien kecepatan, turbulensi dan viskositas. Terdapat banyak
cara melaksanakan pengukuran-pengukuran, misalnya : langsung, tak langsung,
gravimetrik,volumetrik, elektronik, elektromagnetik dan optik. Pengukuran debit secara langsung terdiri dari atas
penentuan volume atau berat fluida yang melalui suatupenampang dalam suatu selang waktu
tertentu. Metoda tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan penentuan
tinggi tekanan, perbedaan tekanan atau kecepatan dibeberapa dititik pada suatu
penampang dan dengan besaran perhitungan debit. Metode pengukuran aliran yang
paling teliti adalah penentuan gravimerik atau penentuan volumetrik dengan berat atau volume diukur atau penentuan
dengan mempergunakan tangki yang dikalibrasikan untuk selang waktu yang diukur.
Pada
prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur
melalui :
1. Kecepatan (velocity)
2. Berat (massanya)
3. Luas bidang yang dilaluinya
4.
Volumenya.
No comments:
Post a Comment