Thursday, January 30, 2014

◦♥◦ Adsorpsi ◦♥◦


Apa itu ‘Adsorpsi’?
Adsorpsi (adsorption ‘penyerapan’) adalah proses pemisahan dimana komponen tertentu dari suatu fase fluida berpindah ke permukaaan zat padat yang menyerap (adsorbent ‘adsorben’).

Biasanya partikel-partikel kecil zat-penyerap ditempatkan didalam suatu hamparan tetap, dan fluida lalu dialirkan melalui hamparan itu sampai zat padat itu mendekati jenuh dan pemisahan yang dikehendaki tidak dapat lagi berlangsung. Aliran itu lalu dipindahkan ke hamparan kedua sampai adsorben jenuh tadi dapat diganti atau diregenerasi.


Adsorben dan proses adsorpsi.
Kebanyakan zat pengadsorpsi atau adsorben (adsorbent) adalah bahan-bahan yang sangat berpori, dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding-dinding pori atau pada letak-letak tertentu didalam partikel itu. Oleh karena pori-pori itu biasanya sangat kecil, luas permukaan-dalam menjadi beberapa orde besaran lebih besar dari permukaan-luar, dan bisa mencapai 2.000 m2/g, Pemisahan terjadi karena perbedaan bobot molekul atau karena perbedaan polaritas menyebabkan sebagian molekul melekat pada permukaan itu lebih erat daripada molekul-molekul lainnya. Dalam kebanyakan hal, komponen yang diadsorpsi atau adsorbat (adsorbate) melekat sedemikian kuat sehingga memungkinkan pemisahan komponen itu secara menyeluruh dari fluida tanpa terlalu banyak adsorpsi terhadap komponen lain. Regenerasi adsorben dapat dilaksanakan kemudian untuk mendapatkan adsorbat dalam bentuk terkonsentrasi atau hampir murni.


Contoh penerapan adsorpsi fase uap antara lain ialah pemulihan pelarut organik yang digunakan dalam zat, tinta cetak, serta larutan untuk pembuatan film atau pelapisan tekstil-udara yang mengandung pelarut mula-mula dimasukkan kedalam kondensor yang dingin dengan air atau bahan pendingin (refrigerasi) guna mengumpulkan sebagian dari zat pelarut yang terkandung didalamnya, namun dengan cara ini kita tidak akan dapat mendinginkan gas sampai suhu yang jauh lebih rendah dari suhu sekitar, sebagimana diperlukan untuk mencegah kehilangan zat pelarut. Udara yang masih mengandung sejumlah kecil zat pelarut itu kemudian dilewatkan melalui hamparan partikel karbon pengadsorpsi yang lalu dapat menurunkan konsentrasi pelarut sampai kurang dari 1 ppm. Konsentrasi ini mungkin ditentukan oleh spesifikasi pemerintah tentang buangan ke udara dan bukan oleh ekonomi pemulihan pelarut. Adsorpsi dengan karbon juga digunakan untuk memisahkan zat pencemar seperti H2S, CS2, dan zat-zat berbau lainnya, dari udara sirkulasi dalam sistem ventilasi. Pada kebanyakan mobil baru kanister karbon dipasang untuk mencegah masuknya uap bensin ke udara.
Pengeringan gas biasanya dilakukan dengan mengadsorpsi air dengan gel silika, alumina, atau zat padat anorganik berpori lainnya. Zeolit, atau tapis molekul (molecular sieve) yang terbuat dari aluminosilikat alamiah atau sintesis dengan struktur berpori halus yang amat beraturan, sangat efektif untuk membuat gas yang mempunyai titik embun yang sangat rendah (-75°C). Adsorpsi diatas tapis molekul dapat pula digunakan untuk memisahkan oksigen dan nitrogen, membuat hidrogen murni dari gas sintesis, dan memisahkan parafin normal dan parafin bercabang dan senyawa aromatik.

Adsorpasi dari fase zat cair digunakan untuk memisahkan komponen-komponen organik dari limbah-limbah air, ketakmurnian berwarna dari larutan gula dan minyak nabati, dan air dari zat cair organik. Adsorpsi dapat pula digunakan untuk memulihkan hasil-hasil reaksi yang tidak mudah dipisahkan dengan distilasi atau kristalisasi. Beberapa zat padat jenis yang sama digunakan baik untuk adsorpsi fase uap maupun adsorpsi fase zat cair, walaupun biasanya adsorben dengan pori-pori besar lebih disukai untuk penggunaan dengan zat cair.





No comments:

Text Widget



Designed By Seo Blogger Templates