Kristalisasi atau penghabluran
(crystallization) ialah peristiwa pembentukan partikel-partikel zat padat
didalam suatu fase homogen. Kristalisasi dapat terjadi sebagai pembentukan
partikel padat didalam uap, seperti dalam hal pembentukan salju; sebagai pembekuan
(solidification didalam lelehan cair sebagimana dalam pembuatan kristal tunggal
yang besar; atau segaia kristalisasi dari larutan cair.
Kristalisasi dalam
larutan sangat penting dalam indutri karena banyaknya ragam bahan yang
dipasarkan dalam bentuk kristal. Penggunaannya sangat luas karena dua hal:
kristal yang terbentuk dari larutan yang tak-murni selalu murni (kecuali jika
terjadi pembentukan kristal campuran), dan kristalisasi merupakan metode yang
praktis untuk mendapatkan bahan-bahan kimia yang murni dalam kondisi yang
memenuhi syarat untuk pengemasan dan penyimpanan.
Magma. Dalam kristalisasi dari larutan sebagimana
dilaksanakan dalam industri, campuran dua-fase cairan induk (mother liquid) dan
kristal dari segala ukuran, yang mengisi kristalisator (crystallizer) dan
dikeluarkan sebagai hasil disebut magma.
Pentingnya ukuran kristal. Tujuan utama dalam kristalisasi tentulah untuk
mendapatkan perolehan yang memuaskan serta kemurnian yang tinggi, tetapi rupa
dan jangkau ukuran kristal juga cukup menentukan dalam kristal hasil. Jika
kristal itu akan diproses lebih lanjut, maka ukuran yang wajar dan cukup
seragam diperlukan untuk kemudahan filtrasi (penyaringan) pencucian, dan
pelaksanaan reaksi dengan bahan kimia lain, pengangkutan serta penyimpanan
kristal itu. Jika kristal itu akan dipasarkan sebagai hasil akhir, untuk dapat
diterima langganan masing-masing kristal itu harus kuat, tidak menggumpal,
besarnya seragam dan tidak melekat dalam kemasan. Oleh karena itu, distribusi
ukuran kristal (crystal size distribution, CSD) harus dikendalikan dengan
ketat; dan itulah yang menjadi tujuan utama dalam perancangan dan operasi
kristalisator.
GEOMETRI KRISTAL
Kristal adalah suatu
benda mati yang sangat terorganisasi. Kristal dicirikan oleh kenyataan bahwa
partikel-partikel pembentuknya (yang bisa berupa atom, molekul, atau ion)
tersusun dalam suatu susunan tiga-dimensi yang beraturan yang disebut kisi
(lattice). Akibat dari susunan partikel seperti itu, bila kristal dibiarkan
terbentuk tanpa gangguan kristal lain atau benda luar, kristal itu akan berupa
polihedron yang mempunyai sudut tajam dan sisi yang rata, yang disebut muka
(face). Walalupun ukuran relatif muka dan sudut berbagai kristal dari bahan
yang sama mungkin sangat berbeda-beda, namun sudut-sudut yang dibetuk oleh
muka-muka yang sebanding pada semua kristal dari bahan yang selalu sama dan
merupakan karakteristik (ciri) dari bahan itu.
Sistem kristalografi. Oleh karena semua kristal dari setiap bahan
tertentu mempunyai bahan antarmuka yang sama walaupun terdapat perbedaan besar
dalam tingkat perkembangan masing-masing muka, bentuk kristal diklasifikasi
atas dasar sudut-sudut ini. Ada tujuh kristal, yaitu kubus, heksagonal,
trigonal, tetragonal, ortorombik, monoklin dan triklin. Suatu bahan tertentu dapat
terkristalisasi di dalam dua kelas yang berbeda atau lebih, bergantung pada
kondisi terkristalisasi. Kalsium karbonat, misalnya, paling umum terdapat di
alam dalam bentuk heksagonal (sebagai kalsit) tetapi juga terdapat bentuk
ortorombik (aragonit).
No comments:
Post a Comment